Biografi Kompol. H. Enjang Bahri,SH

Lahir di Galang, 25 Juli 1962 merupakan anak ke - 5 dari 11 bersaudara ini banyak menghabiskan masa kecilnya mulai dari pendidikan SD hingga SMA di lingkungan sederhana nan religius di Galang, Deli Serdang.

Pada tahun 1982, beliau mulai mengikuti pendidikan SECABA POLRI selama 9 bulan di SPN Sampali. Dari 550 siswa SECABA POLRI yang mengikuti pendidikan tersebut, beliau menempati peringkat ke - 8 terbaik selama pelantikan.

Di tahun 1983, beliau mengikuti Pendidikan Kejuruan Bintara Intelijen di Porong, Surabaya. Dan tahun 1984 melanjutkan pendidikan Unit Opsnal Intel di Tanjung Priok serta di tahun 1985/1986 beliau pun mengikuti Pendidikan Bintara Instruktur Permildas di Sukabumi, Jawa Barat.

Tahun 1994/1995, beliau mengikuti pendidikan SECAPA REG.POLRI di Sukabumi selama 11 bulan dan mendapat peringkat 13 dari total 880 siswa SECAPA yang hadir pada saat itu. Dan tahun 1997 beliau mengikuti kursus Perwira Manage di Jakarta.

Menikah pada Juni 1985 dan dikaruniai sepasang anak putra dan putri yang saat ini anak - anak beliau berkarir sebagai Dokter Kecantikan dan Polisi dengan pangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi) serta mendapatkan 3 orang cucu diantaranya 1 cucu putra dan 2 cucu putri. 

Perjalanan Karir

Tahun 1995 - 1999 menjabat sebagai Kanit Bimas Polsekta Medan Barat

Tahun 1999 - 2003 menjabat sebagai Kasubag Binmin SPN Sampali

Tahun 2003 - 2005 menjabat sebagai Kanit Radio Satya Bhakti Polda Sumut

Tahun 2005 - 2008 menjabat sebagai Kanit Anghar Denma Polda Sumut

Tahun 2008 - 2010 menjabat sebagai Kasiaga I Biro Ops Polda Sumut

Tahun 2011 - sekarang menjabat sebagai Kasiaga SPKT I Polda Sumut

Karir dalam lingkungan masyarakat

Tahun 2006 - sekarang menjabat sebagai Ketua Badan Kenaziran Masjid Al - Ikhlas Madiosantoso

Tahun 2015 - 2019 menjabat sebagai Ketua DPP Pencak Silat Kencana Kuitang

Tahun 2016 - 2021 menjabat sebagai Ketua DPP Paguyuban Banten Sumatra Utara

Tahun 2016 - 2020 menjabat sebagai Pengkot IPSI Kota Medan

Tahun 2010 - sekarang menjabat sebagai Pembina Koran Tipikor Sumatra

 

Lakukanlah 3 hal ini

Ketua Umum DPP PABANSU

Ketua Umum (Ketum) DPD Pagayuban Banten Sumatera Utara (PABANSU) Kompol Enjang Bahri mengatakan keberadaan suku Banten banyak yang menduduki jabatan strategis di instansi pemerintahan, TNI, Polri, legislatif maupun yudikatif.

"Saat ini orang-orang suku Banten tidak perlu malu mengakui bahwa dia berasal dari suku Banten. Justru sebaliknya, kita harus bangga menjadi orang Banten. Banyak jabatan strategis di pemerintahan, TNI, Polri, legislatif yang diduduki orang-orang Banten," kata Kompol Enjang Bahri pada acara silaturahmi warga Banten se-Kota Medan yang diadakan di Masjid Al - Ikhlas Madiosantoso Medan Timur, Minggu 23 Juli 2017 kemarin.

Pengurus DPD PABANSU Kota Medan

Untuk itu, kata dia, jika orang Banten ingin maju sudah saatnya menghilangkan mitos - mitos serta mulai membentuk  dan menegakkan citra positif tentang eksistensinya di masyarakat.

Dia juga menekankan agar orang Banten harus membiasakan dan membudayakan 3 gerakan, yakni Cinta Masjid, Cinta Al Qur'an dan Cinta Sedekah. "Lewat tiga hal itu, semoga Allah akan memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya serta membukakan pintu rezeki yang seluas - luasnya bagi kita semua," katanya.

Kata Kompol Enjang, Pabansu merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) dan bukan partai politik. Tapi Pabansu dapat mempengaruhi suara partai politik. "Pabansu dapat berbuat banyak untuk partai politik baik untuk pemilihan mulai dari Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, Legislatif dan kepala desa.

Dan beliau pun berharap, agar putra dan menantunya yang saat ini berpangkat sebagai  AKP ( Ajun Komisaris Polisi ) yang bertugas di Jambi, dimana saat ini keduanya sedang mengikuti pendidikan PTIK ( Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ) dan diharapkan kelak menjadi penerus perjuangannya dikemudian hari nanti, manatau kemudian hari nanti Putra Banten ini dapat menjadi Jenderal Polisi, ungkapnya"

Kompol Enjang juga berpesan kepada seluruh warga Banten yang ada di Kota Medan agar dapat menjalin kerukunan antar umat beragama. "Jangan kita memojokkan atau menyudutkan baik sesama warga Bantan maupun sesama suku lainnya. Mari kita saling menghargai agar terhindar dari perpecahan," jelasnya.

Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah PABANSU Kota Medan Periode 2017 - 2022

Pelantikan calon pengurus baru dewan PABANSU Periode 2017 - 2022

Paguyuban Banten Sumatera Utara mengadakan halal bihalal dan silaturahmi bersama warga masyarakat keturunan Banten yang berada di Sumatera Utara pada Minggu (23/7/2017) yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas Jalan Madiosantoso Kelurahan Pulau Brayan Darat I  Kecamatan Medan Timur.

Hal ini dipertegas juga dari pernyataan ketua umum PABANSU Kompol.H. Enjang Bahri,SH bahwa acara ini diharapkan warga Banten yang ada di Sumatera Utara yang berjumlah 886.000 kepala keluarga yang tersebar di 19 Kabupaten dan Kota agar bisa lebih guyub (bersatu), serta lebih dekat dengan masjid dikarenakan 100% warga Banten yang ada di Sumatera beragama Islam.

“Saya berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini warga Banten yang ada di Sumatera Utara lebih bersatu dan membangun ukhuwah serta dapat mendidik anak – anaknya dan generasi mudanya supaya menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan dan pusat silaturrahmi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PABANSU juga melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PABANSU Kota Medan Periode 2017 - 2022.

Selain itu, ketua umum PABANSU menceritakan bagaimana terbentuknya paguyuban Banten Sumatera Utara (PABANSU) ini, hal ini terjadi atas inisiatif beberapa kelompok keluarga yang berada di Deli Serdang sekitar 6 tahun lalu.

“Awal terbentuknya adalah bukan berarti yang menjadi keanggotaan adalah warga dari provinsi Banten, tetapi warga keturunan Banten yang sudah berasimilasi di Sumatera Utara,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan bahwa melihat generasi muda keturunan Banten yang lebih fasih berbahasa suku yang lain seperti Jawa, Mandailing dll. Makanya setiap rapat ataupun pertemuan PABANSU selalu menggunakan bahasa asli Banten walaupun harus dicampur dengan bahasa Indonesia karena mungkin belum fasih berbahasa Banten ,” demikian kata Kompol. H. Enjang Bahri